4 Prakom PTIPD Lolos Program Non Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit

Revolusi industri mengalami perubahan dengan seiring waktu. Revolusi Industri 4.0 telah memiliki implikasi mendalam pada berbagai bidang kehidupan termasuk dunia pendidikan dan pembelajaran. Hal ini seiring dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara berkesinambungan yang telah memiliki implikasi mendalam bagi pelaksanaan proses pendidikan mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Teknologi-teknologi baru diciptakan dan dikembangkan untuk membantu dan memudahkan belajar manusia. Di samping itu, teknologi menyediakan berbagai cara dalam mengindentifikasi sumber belajar untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan oleh para peserta didik (learners).

Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan yang sangat signifikan pada tren layanan pembelajaran, sehingga memaksa semua orang untuk belajar adaptif, di antaranya dengan menggunakan instrumen teknologi digital. Terjadi akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di dunia pendidikan pada era dan pasca pandemi. Teknologi digital dalam pendidikan tidak hanya tentang kontribusi fisik teknologi sebagai alat bantu pembelajaran (learning tools) melainkan konsep multidimensional di mana teknologi pendidikan mampu memfasilitasi belajar serta meningkatkan performa peserta didik dengan menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat (AECT, 2004).

Peningkatan popularitas dan aksesibilitas internet dan teknologi berbasis internet, seiring dengan kebutuhan peserta didik yang beragam untuk memiliki sarana alternatif dalam rangka penyelesaian studi, telah berdampak pada perubahan proses belajar mengajar di lingkungan pendidikan, di mana pendidik harus memiliki kemampuan mengajar yang selalu kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik dapat menggunakan kerangka kerja TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) untuk mengintegrasikan perkembangan teknologi dan pedagogik untuk mengembangkan konten-konten dalam dunia pendidikan (Koehler et.al., 2013). Hal ini dilakukan dengan harapan mampu memberikan angin segar sekaligus arahan baru kepada pendidik terkait pemanfaatan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran sehingga mampu menjadikan pembelajaran berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Program Non Gelar Beasiswa Indonesia bangkit – Peningkatan Kompetensi Digital bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ini bertujuan memberikan penguatan penguasaan sains, teknologi, dan islam untuk menciptakan inovasi pembelajaran di era belajar abad 21 dengan indikator capaian pembelajaran yang diharapkan, yaitu:

  1. Peserta pelatihan memiliki cara pandang integratif non dikotomis dalam memahami, mengembangkan, dan mengimplementasikan sains, teknologi, dan Islam;
  2. Peserta pelatihan memiliki nalar kritis peserta didik dalam menganalisis perbedaan pendapat sehingga mampu berperilaku moderat, toleran, dan terhindar dari paparan radikalisme, terorisme, serta liberalisme;
  3. Peserta pelatihan memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan terkait konsep digital mindset, heutagogy, dan microlearning;
  4. Peserta pelatihan memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan memanfaatkan kerangka kerja TPACK untuk menciptakan inovasi pembelajaran;
  5. Peserta pelatihan memiliki sertifikasi kompetensi keterampilan literasi teknologi dan penguasaan teknologi pendidikan untuk menciptakan inovasi pembelajaran.

4 Prakom PTIPD Yang Lolos Program Non Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit

NamaPerguruan Tinggi Mitra
Abdurrozaq Nasrudin, S.Kom., M.M.UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Riyanto, S.T.UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Moh. Habibi, S.Kom.UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Faisal Al Zamar, S.Kom.UIN Maulana Malik Ibrahim Malang